DI seluruh dunia, barang-barang plastik diproduksi secara besar-besaran. Setiap tahun, di seluruh dunia diproduksi 300 jutaan ton plastik. Dari angka itu, produksi kantung plastik sendiri mencapai 10 miliar buah setiap minggunya. Bayangkan gunungan plastik yang terbentuk di Bumi ini. Padahal plastik diketahui tidak dapat atau bahkan membutuhkan ribuan tahun untuk terurai.
Banyak plastik yang beredar di luar digunakan sebagai kebutuhan pokok tanpa mengetahui bahwa plastik tersebut bisa mencemari makanan yang dijajakan. Plastik hitam atau kresek sering dijadikan alat untuk menyimpan dan mendistribusikan makanan oleh penjaja, karena harganya murah, mudah didapat, dan ringan, plastik ini marak dijadikan wadah penyimpan makanan, padahal hal itu sangat tak aman untuk makanan. Shahnaz Haque, presenter, pernah memberikan tips, bahwa jika ia akan membeli makanan tanpa kemasan, misalnya daging sapi atau daging ikan yang tak dikemas dari sananya, ia biasanya akan membawa wadah sendiri untuk memastikan plastik yang digunakan aman dari zat kimia, juga tidak tumpah.
Secara medis Dr. Yadi Haryadi, ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor, menerangkan bahwa salah satu cara mudah untuk mengenali bahwa produk tersebut aman untuk makanan ialah dengan mengecek apakah produk tersebut memiliki tanda aman untuk pangan, atau biasa disebut food safe atau food grade. Ada lambang-lambang yang mewakili tanda bahwa plastik tersebut aman untuk berkontak dengan material, contohnya lambang dari Eropa, berupa siluet gelas dan garpu, atau tulisan food grade, atau tulisan approved by FDA, atau merupakan merek dagang yang sudah dipatenkan, ada lambang TM (Trade mark) atau R (Registered).
Perlu diketahui tak semua plastik menimbulkan bahaya, ada juga jenis-jenis plastik yang relatif aman, seperti yang terbuat dari polyethylene terepthalate (PET), high density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE), dan polypropylene (PP). Lambang-lambang tersebut akan kita paparkan dibawah ini.
- PETE/PET (Poly Ethylene Terephthalate)
- Biasanya digunakan pada jenis botol plastik.
- Cirinya, transparan/ jernih/ tembus pandang seperti botol air mineral,
botol jus dan hampir seluruh botol minuman lainnya.
Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate).
Sangat disarankan, plastik jenis ini terutama jika digunakan untuk makanan atau minuman, untuk dipakai sekali saja. Jika digunakan terus-menerus, apalagi digunakan untuk menyimpan air panas, maka akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan akan mengeluarkan zat karsinogen yang berpotensi menyebabkan penyakit kanker untuk jangka panjang.
Kandungan Bahan
Pembuatan PETE/ PET menggunakan senyawa antimoni trioksida. Bahan ini sangat berbahaya jika terhirup, khususnya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulangnya, maka akan mengakibatkan gangguan saluran pernafasan dan iritasi kulit karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut.Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan. Di dunia pertekstilan, PETE ini lebih dikenal sebagai polyester.
Keuntungannya jika didaur ulang, Kristal PET dapat digunakan untuk membuat serat benang karpet, fiberbill, dan geotextile. SIBERNEWS*)
Banyak plastik yang beredar di luar digunakan sebagai kebutuhan pokok tanpa mengetahui bahwa plastik tersebut bisa mencemari makanan yang dijajakan. Plastik hitam atau kresek sering dijadikan alat untuk menyimpan dan mendistribusikan makanan oleh penjaja, karena harganya murah, mudah didapat, dan ringan, plastik ini marak dijadikan wadah penyimpan makanan, padahal hal itu sangat tak aman untuk makanan. Shahnaz Haque, presenter, pernah memberikan tips, bahwa jika ia akan membeli makanan tanpa kemasan, misalnya daging sapi atau daging ikan yang tak dikemas dari sananya, ia biasanya akan membawa wadah sendiri untuk memastikan plastik yang digunakan aman dari zat kimia, juga tidak tumpah.
Secara medis Dr. Yadi Haryadi, ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor, menerangkan bahwa salah satu cara mudah untuk mengenali bahwa produk tersebut aman untuk makanan ialah dengan mengecek apakah produk tersebut memiliki tanda aman untuk pangan, atau biasa disebut food safe atau food grade. Ada lambang-lambang yang mewakili tanda bahwa plastik tersebut aman untuk berkontak dengan material, contohnya lambang dari Eropa, berupa siluet gelas dan garpu, atau tulisan food grade, atau tulisan approved by FDA, atau merupakan merek dagang yang sudah dipatenkan, ada lambang TM (Trade mark) atau R (Registered).
Perlu diketahui tak semua plastik menimbulkan bahaya, ada juga jenis-jenis plastik yang relatif aman, seperti yang terbuat dari polyethylene terepthalate (PET), high density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE), dan polypropylene (PP). Lambang-lambang tersebut akan kita paparkan dibawah ini.
- Biasanya digunakan pada jenis botol plastik.
- Cirinya, transparan/ jernih/ tembus pandang seperti botol air mineral,
botol jus dan hampir seluruh botol minuman lainnya.
Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate).
Sangat disarankan, plastik jenis ini terutama jika digunakan untuk makanan atau minuman, untuk dipakai sekali saja. Jika digunakan terus-menerus, apalagi digunakan untuk menyimpan air panas, maka akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan akan mengeluarkan zat karsinogen yang berpotensi menyebabkan penyakit kanker untuk jangka panjang.
Kandungan Bahan
Pembuatan PETE/ PET menggunakan senyawa antimoni trioksida. Bahan ini sangat berbahaya jika terhirup, khususnya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulangnya, maka akan mengakibatkan gangguan saluran pernafasan dan iritasi kulit karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut.Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan. Di dunia pertekstilan, PETE ini lebih dikenal sebagai polyester.
Keuntungannya jika didaur ulang, Kristal PET dapat digunakan untuk membuat serat benang karpet, fiberbill, dan geotextile. SIBERNEWS*)