sponsored

Postingan Terbaru

MENGENAL KHASIAT DAN MANFAAT POHON BUAH METE

JAMBU Mete adalah nama buah yang sudah tidak asing ditelinga kita. Jambu Mete memiliki penyebutan dan aksen yang berbaragam dari berbagai daerah. Tidak hanya Jambu Monyet (Madura), Jambu Mede dan Jambu Mete (Jawa) saja yang kita kenal, atau orang Sunda menyebutnya Jambu Walanda atau aksen Sunda Jambu Mèdè; Jambu Dwipa, Jambu Jipang, Nyambu Monyèt (Bali); Nyambuk Nyĕbèt (Sasak/Pulau Lombok,NTB.); Jambu Ἔrang, Jambu Monyé (Minangkabau.); Jambu Dipa (Banjar.); Buwah Monyet (Timor); Buwah Yaki (Manado); Buwa Yakis, Wo Yakis (Sulut); Buwa Yaki (Ternate, Tidore); Buwa Jakis (Galela/Maluku Utara); Jambu Daré, Jambu Masong (Makasar.); Jampu Sèrĕng, Jampu Tapĕsi (Bugis.) dan lain lain (Sumber: Wikipedia). Kalau dalam bahasa Inggris dinamakan cashew (tree).

Kacang Mete memiliki ukuran yang rata-rata dihasilkan dari pohon tropis atau cemara tropis dari keluarga tanaman Anacardiaceae dengan nama ilmiah Anacardium occidentale. Pohon Jambu Mete merupakan tanaman liar dari hutan Amazon Brasil, yang diolah oleh suku Anacardiaceae. Jambu Mede telah tersebar di seluruh dunia dibawa oleh penjelajah Portugis hingga menyebar ke pantai timur Afrika dan terus tersebar ke Mozambik, Kenya,Tanzania dan India. Penduduk pribumi Afrika sendiri memiliki tradisi mengumpulkan buah yang jatuh dari pohon dan menjualnya kembali ke pedagang Portugis hingga kacang mete tersebar ke India dan sekarang merupakan kacang yang paling banyak diproduksi di dunia. Saat ini India merupakan produsen kacang mete terbesar di dunia, disusul Brazil, Nigeria, Vietnam, India dan masih banyak lagi di negara-negara Afrika lainnya.

Pohon ini dikembangkan terutama untuk dipungut buahnya. Karakteristik dari Jambu Mede adalah bagian lunak yang membengkak berwarna kuning atau merah dan tidak tahan lama. Buah sesungguhnya adalah bagian "monyet"nya yang keras, coklat kehitaman berisi biji dengan ukuran sekitar 1/ 2 inci, diameternya menyerupai ginjal, lonceng, bahkan seperti jantung terbalik ini mempunyai ujung yang halus dan runcing melengkung dengan warna krim putih yang tegas namun bertekstur seperti mentega dengan aroma buah manis, maka tidak heran jika Jambu Mede atau Caju dalam Portugis bahan multifungsi untuk dijadikan berbagai penganan karena memiliki kaya rasa.

Secara tradisional kacang ini biasanya digoreng sebagai cemilan dengan ditemani minuman teh atau kopi; sedangkan secara modern umumnya dijumpai sebagai pelengkap dan penghias kue. Bahkan sangat cocok untuk bumbu salad seperti pada masakan gado-gado. Kacang ini sangat ringan dan rasio makronutrien yang unik, sehingga sangat serbaguna pula untuk diolah sebagai pengganti susu atau bahkan keju. Tidak heran kalau Jambu Mede salah satu bahan populer di seluruh dunia yang bisa diolah apa saja.

Dari kacang/biji/buah Mete juga dapat diekstrak menjadi minyak yang berkualitas tinggi. Hasil samplingnya, yakni kulit biji, dimanfaatkan untuk pakan unggas. Sejenis minyak juga dihasilkan dari cangkang buah Mete (CNSL, cashew nut shell liquid), yang dipakai dalam industri dan juga sebagai bahan untuk mengawetkan kayu atau jala atau jaring untuk menangkap ikan.

Jambu Mede yang kaya rasa ini memungkinkan untuk dikembangkan sebagai sirup atau difermentasi untuk mendapatkan jenis minuman beralkohol. Anggur (sari buah yang agak terfermentasi) dari Jambu Mede dinikmati pada masa panen, dan dapat didistilasi (penyulingan) untuk dijadikan minuman yang mengandung alkohol tinggi. Dan buah semu yang tak terolah dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Buah mete memiliki dua bagian yang sama yang bisa dibelah seperti pada buah lainnya. Buah Mete mempunyai warna putih krem dengan tekstur dan permukaannya yang halus. Popularitas buah Mete tidak hanya disebabkan rasanya yang lezat melainkan juga nilai gizi yang dikandungnya.

Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan lebih dekat dengan mangga. Meskipun dianggap sebagai kacang di dalam dunia boga, dalam ilmu botani kacang Mete sebenarnya merupakan biji tunggal. Biji ini dikelilingi oleh cangkang ganda yang mengeluarkan getah yang mengandung urushiol, yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit manusia. Beberapa orang alergi terhadap kacang mete, tetapi sesungguhnya kacang mete jarang mengakibatkan alergi pada manusia jika dibandingkan dengan kacang lainnya. Agar tidak terkena iritasi terlebih dahulu getahnya dihilangkan sebelum dikonsumsi dengan cara dipanggang atau direbus sehingga kulit keras yang melapisinya terkelupas dan menghilangkan getah.
Tidak hanya buahnya yang bisa diolah, namun daun mudanya disukai sebagai lalap, mentah atau dimasak. Daun yang tua dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit, untuk mengatasi ruam-Ruam adalah inflamasi dan perubahan warna yang terjadi pada kulit manusia. Timbulnya gatal-gatal, benjol, mengelupas, bersisik hingga terjadi iritasi pada kulit. Semua bagian pohonnya juga dapat dimanfaatkan dalam ramuan obat tradisional, terutama untuk menyembuhkan sakit kulit; untuk pembersih mulut; dan untuk obat pencahar/laksatif atau bahasa ilmiahnya purgativa adalah makanan atau obat-obatan yang diminum untuk membantu mengatasi sembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan mudah di usus
Kayunya berwarna coklat muda dan bernilai rendah, sangat jarang dipergunakan; meski dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar atau kayu perkakas bermutu rendah. Sedangkan getah atau yang disebut gom (lem) yang mengeras seperti pohon karet dapat jadikan perekat buku yang baik, sekaligus mencegah serangan rayap; yang juga baik untuk merekat kusen atau kayu lapis.

Semoga info ini dapat bermanfaat. (berbagai sumber)